Rabu, 23 September 2015

Etika Berdoa, Agar Doa Cepat Terkabul



1. Memuji Allah terlebih dahulu
Dengan tahmid, takbir, tasbih, membaca asmaul husna atau doa apa saja yang isinya memuji kebesaran dan kemulian Allah. Disunahkan pula membaca Shalawat sebelum berdoa:
“Setiap do'a akan terhalangi sampai orang tersebut membaca shalawat kepada Nabi.” (HR. Thabarani. Al-Albani menghasankan)
2. Taubat terlebih dahulu
Akui semua kesalahan yang pernah kita lakukan, Anjuran ini berdasarkan cerita dalam Al-Qur’an tentang Nabi Yunus as:
"Bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berbuat zalim.” (QS. Al-Anbiya: 90) . Dari Umar Bin Khatab berkata: “Sesungguhnya saya tidak memikul beban ijabah, akan tetapi saya telah berupaya dalam doa, maka ijabah atau dikabulkan akan bersmanya. Dia melanjutkan: “ Dari berhati-hati dari apa yang diharamkan Allah SWT. Maka Allah akan mengabulkan doa dan tasbih”.
3. Rendahkan diri ketika berdoa
Padukan hati, akal dan sikap ketika berdoa sambil penuh khusuk, Kerendahan diri bisa kita gambarkan ketika kita memelas meminta sesuatu dengan sangat, Dan hatipun sambil menjerit agar dikabulkan.
Allah Swt berfirman:
“Dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 90)
4. Hadirkan hati ketika berdoa
sadar ketika berdoa, yakin akan dikabulkan dan benar dalam pengharapan. Artinya ketika mulut berdoa, ikutkan hati sambil menyimak apa yang diutarakan mulut. Jangan sampai mulut dan hati tidak singkron. Hati terus dipaksa untuk menjerit dan memelas.
Nabi Saw bersabda:
“Berdo'alah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah!, sesungguhnya Allah tidak akan menerima satu do'a dari hati yang lalai lagi lengah.” (Hadist Sahih)
5. Jelas dan tegas ketika berdo'a
Janganlah berdoa dengan main-main seperti anjuran Nabi Saw:
“Janganlah seseorang mengatakan dalam do'anya: Ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki, Ya Allah berikanlah rahmat kepadaku jika Engkau menghendaki, hendaklah dia teguh dalam berdo'a sebab perbuatan tersebut tidak dibenci.: (HR. Abu Daud, Hadist Sahih)
6. Berdo'alah di setiap kondisi
Banyaklah berdoa ketika dalam keadaan nyaman dan bahagia:
"Barangsiapa yang senang dikabulkan permohonannya pada saat kritis dan bahaya maka hendaklah dia memperbanyak do'a saat nyaman.”
7. Berdoalah dengan suara lembut
Berdoa tudak perlu berteriak-teriak, cukup dengan suara lirih yang tidak keras dan tidak terlalu pelan. Dan cukup di dengarkan sendiri bila berdoa sendiri.
“Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (QS. Al’Araf: 55) . rasulullah SAW bersabda : “Wahai manusia, sesungguhnya Dzat yang kalian berdoa kepada-Nya tidak tuli dan juga tidak ada/gaib.”
8. Mengulangi do'a tiga kali
Hendaknya ketika berdoa memelas, dan diulang tiga kali. Ibnu Mas’ud berkata : “Adalah Rasulullah SAW. Jika berdoa , berdoa tiga kali. Dan ketika meminta, meminta tiga kal”. Rasulullah SAW bersabda: “Jika salah satu diantara kalian meminta, maka perbanyaklah atau ulanguilah, karena ia sedang meminta kepada Tuhannya.”    
9. Menghadap kiblat
Seperti diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Rasulullah menghadap kiblat ketika berdoa. (HR. Bukhari)
10. Mencari waktu mustajab ketika berdoa
Berdoa juga ada waktunya, beberapa waktu yang tepat untuk berdoa,: Misalnya ketika sujud dalam sholat, ketika adzan, di antara adzan dan iqamah, saat-saat terakhir pada hari jum'at, ketika sahur, ketika turun hujan dll
11. Mengangkat tangan ketika berdo'a
Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya Tuhanmu-Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bersifat malu dan mulia. Dia malu jika hambaNya mengangkat tangan saat berdo'a lalu menolaknya dengan tangan hampa dan kecewa". (HR. Abu Daud, Al Albani mengatakan sanad nya Hasan)
12. Banyaklah berbakti kepada orang tua
Bakti kepada orang tua merupakan salah satu sebab dikabulkannya do'a, sebagaimana diceritakan:
Dalam kisah Uwais Al-Qorni bahwa dia seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya. (HR. Muslim)
Juga kisah Ashabul Kahfi yang tertahan dalam sebuah gua yang lubangnya tersumbat oleh sebuah batu besar. (HR. Bukhari)
13. Memperbanyak ibadah-ibadah sunnah
Setelah mengerjakan shalat wajib adalah salah satu sebab dikabulkannya do'a. (HR. Bukhari)
14. Memperbanyak amal soleh
Sebelum berdo'a atau sesudah berdoa, seperti sedekah, membantu kesulitan orang lain dll
15. Berwudhu sebelum berdo'a
Sebagaimana dijelaskan di dalam hadits bahwa Nabi Saw setelah selesai perang Hunain:
” Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih).
16. Berdoa dengan maksud baik
Seseorang yang berdo'a harus baik dan bermanfaat seperti, disebutkan di dalam kisah Nabi Musa as:
"Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku". Dan mudahkanlah untukku urusanku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Tha ha: 25)
17. Ceritakan keluhan dan kebutuhan ketika berdoa
Keluhan dan banyak butuh ini yang diceritakan Qur’an tentang doa para Nabi. Diantaranya keluhan Nabi Ya’qub:
"Ya'qub menjawab: Sesungguhnya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihan dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS. Yusuf: 86)
Begitu pula keluhan Nabi Ayyub:
"Dan ingatlah kissah Ayyub, ketika dia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang Penyayang.” (QS. Al-Anbiya: 83)
18. Berdo'alah untuk diri sendiri terlebih dahulu seperti
"Ya Tuhan kami ampunilah kami dan saudara-saudara seiman yang telah mendahului kami. (QS. Al:-Hasyr: 5)
Rasulullah Saw sendiri jika menyebut nama seseorang untuk didoakan, beliau memulainya untuk diri beliau sendiri (Hadist Sahih).
19. Berdo'alah pula untuk yang lain
Seperti berdoa untuk orang tua, keluarga, teman, tetangga dan saudara seiman.
Seperti firman Allah Swt:
Dan mintalah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan." (QS. Muhammad: 19)
Rasulullah Saw bersabda:
"Barangsiapa yang memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan maka Allah akan menulis baginya dengan setiap orang yang beriman tersebut kebaikan.” (Hadist Hasan)
20. Jangan bersajak, dan pergunakan kalimat jelas.
Ibnu Abbas pernah berkata kepada Ikrimah:
“Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Saw dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut.” (HR. Bukhari)
21. Panggilah nama-nama Allah yang sesuai dengan kondisi si pendoa
Misalnya: “ Ya Allah Yang Maha Pengasih kasihilah aku.”
22. Ucapkan aamiin bagi orang mendengarnya.
23. Memohon semuanya kepada Allah
Baik masalah yang kecil sekalipun ataupun masalah yang berat dan besar:
“Mintalah kepada Allah segala sesuatu sampai mengadakan tali sendal sesungguhnya Allah Swt sendainya tidak memudahkan suatu urusan niscaya dia tidak akan menjadi mudah.”

Selasa, 22 September 2015

Ibadah Dan Doa Menolak Balak



Akhir-akhir ini musibah dan bala datang silih berganti. Semua orang resah dan was-was, musibah apa lagi yang akan menimpa. Islam punya solusi, apakah itu? Berikut nasehat para ulama agar terhindar dari musibah dan bala.
Doa adalah permohonan khusus yang kita sampaikan oleh kita kepada Allah SWT. Begitu banyak didalam Ubudiah islamiyah yang berhubungan dengan permintaan kepada Allah SWT dari berbagai keperluan dalam menjalani kehidupan. Doa termasuk dalam kategori ibadah. Rasulullah SAW bersabda, senjata bagi orang muslim dan muslimat adalah doa.
Khusus untuk bala dan musibah kita jangan sampai salah langkah. Ikut-ikutan latah menggelar ruwatan, tumbal dan lain-lain yang tidak sesuai dengan hukum sunah Rasulullah Muhammad SAW. Ibadah dan doa yang mampu menjauhkan kita dari bala antara lain:
       a.      Bersedekah
Amalan pertama dan utama untuk mencegah musibah atau bala adalah sedekah. Diriwayatkan dari Ali, bahwa Rasulullah Saw bersabda, “ sedekah dapat merubah takdir yang mubram(yang pasti),”(HR Bukhari, Muslim, At Tirmidzi dan imam ahmad).
      b.      Bertasbih
Selanjutnya, rajin –rajinlah bertasbih kepada Allah SWT. Sebab bacaan tasbih dapat mencegah terjadinya bencana. Hadits yang diriwayatkan Ibn Ka’bah, dari Rasulullah Saw bersabda, bahwa beliau bersabda, “Subhanallah dapat mencegah turunnya azab.”
Hal ini juga ditunjukkan oleh firman Allah SWT tentang Nabi Yunus As, “ Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang –orang yang banyak mengingat Allah, niscaya dia akan tetap tinggal diperut ikan itu sampai pada hari kebangkitan.” (QS Ash Shaffat :143-144).
Akan tetapi dengan bacaan tasbih, zikir, dan permohonan ampunanya telah membebaskannya dari kesedihan. Diceritakan dalam Al Qur’an, “Dan (ingatlah kisah) dzun  Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkan), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap “bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim” (QS. Al Anbiya’ : 87)
Kemudian bahwa Allah setelah itu berfirman, “maka kami telah memperkenankan doanya menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah kami selamatkan orang-orang beriman,” (QS Al Anbiya : 88 ).
      c.       Bersalawat
Salawatn atas nabi Saw adalah wajib menutur kesepakatan ulama(Ijma’), karena adanya firman Allah SWT, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam perhormatan kepadanya.”(QS. Ahzab:56)ealaeat dari Allah SWT adalah rahmat dan solawat dari malaikat adalah permohonan ampun. Sedangkan solawat dar orang mukmin adalah doa. Rasulullah Saw bersabda, “setiap doa terhijab dibawah langit. Ketika salawat  telah datang mengantarnya, maka doa itu akan naik.” Rasulullah Saw juga bersabda lagi, “ barang siapa membaca salawat untukQ satu kali, Allah akan bersalawat untuknya sepuluh kai.”
      d.      Beristighfar
Allah SWT berfirman, “ maka aku katakan kepada mereka, “mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan padamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai,” (QS Nuh : 10-12).
Diriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa, rasulullah Saw bersabda, “barang siapa menetapi istighfar, maka dia akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan, kebebasan dari setiap kesedihan, dan Dia akan memberikan rezeki dari arah yang tidak diperhitungkannya,” (HR Abu Daud, Ibn Majah, dan Imam Ahmad).
Diceritakan bahwa seseorang telah mengadukan tentang paceklik dan kekeringan kepada Hasan al- Bashri, maka beliau menasehati, “ Mohonlah ampun (beristighfar) kepada Allah. “Orang lain mengadukan tentang kemiskinannya kepada beliau, beliau menasehati, “Mohonlah ampun (beristighfarlah) kepada Allah.”
Satunya lagi datang mengadukan masalah kebunnya yang ditimpa kekeringan. Beliau menasehati, “mohonlah ampun (beristighfar) kepada Allah.
Yang lain lagi datang kepada beliau mengadukan masalah kemandulannya. Beliau tetap menasehati, “Mohonlah ampun (beristighfar) kepada Allah.”
      e.       Doa Nabi Yunus
Dalam riwayat lain dai Sa’ad Ibn Abi Waqqash, “Rasulullah Saw bersabda, “Maukah kalian kuberitahu suatu doa yang jika kalian memanfaatkan itu ketika ditimpa kesedihan atau bencana, maka Allah akan menghilangkan kesedihan itu”. Para sahabat menjawab, “apakah itu wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda, “Yaitu, doa Dzun Nun; La ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minazh zhalimin (tidak ada Tuhan Selain Engkau , sesungguhnya aku termasuk orang-orrang yang dzalim)” (HR Imam Ahmad, At Tirmidzi, dan Al Hakim).      

Selasa, 15 September 2015

SUJUD SYUKUR



Pengertian Sujud Syukur, Tatacara dan Alasan Melakukannya
Sujud Syukur dalah Sujud yang dilakukan karena mensyukuri nikmat Allah disebabkan telah dikaruniai nikmat (keberhasilan) atau telah terlepas dari bahaya (musibah), Baik kenikmatan atau musibah yang bersifat individu atau yang bersifat umum (menimpa umat Islam).
Jumhur ulama sependapat ikhwal sunatnya mengerjakan Sujud Syukur.  Sujud syukur disunnahkan dalam dua kondisi:
1. Ketika adanya anugerah atau nikmat yang baru seperti seseorang mendapat hidayah masuk Islam, atau umat Islam mendapat pertolongan atau kelahiran anak, dll.
2. Ketika tercegah atau terhindarnya musibah seperti selamat dari kecelakaan tenggelamnya kapal, jatuhnya pesawat atau selamat dari pembunuhan, dan lain-lain.
Dalil disyari’atkannya sujud syukur adalah,

                                                                                  
عَنْ أَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ كَانَ إِذَا جَاءَهُ أَمْرُ سُرُورٍ أَوْ بُشِّرَ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شَاكِرًا لِلَّهِ.


Dari Abu Bakroh, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu ketika beliau mendapati hal yang menggembirakan atau dikabarkan berita gembira, beliau tersungkur untuk sujud pada Allah Ta’ala. (HR. Abu Daud no. 2774. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Tatacara Sujud Syukur
Sujud syukur itu juga memerlukan syarat-syarat sebagai syarat-syarat shalat, tetapi ada pula ulama yang berpendapat bahwa syarat-syarat itu tidak diperlukan sebab memang bukan termasuk dalam shalat. Dalam kitab Fat-hul 'Allam disebutkan bahwa pendapat kedua inilah yang lebih tepat. Syaukani berkata: "Dalam sujud Syukur tidak terdapat sebuah hadits pun yang menjelaskan bahwa untuk melakukannya itu disyaratkan berwudhu, suci pakaian dan tempat."
Tata caranya Seperti Sujud Tilawah Yaitu dengan sekali sujud. Ketika akan sujud hendaklah dalam keadaan suci, menghadap kiblat, lalu bertakbir, kemudian melakukan sekali sujud. Saat sujud, bacaan yang dibaca adalah seperti bacaan ketika sujud dalam shalat. Kemudian setelah itu bertakbir kembali dan mengangkat kepala. Setelah sujud tidak ada salam dan tidak ada tasyahud.
Imam Yahya berkata bahwa sujud syukur dalam shalat tidak dibolehkan, dan memang tidak ada seorang ulama pun yang memperkenankannya, sebab tidak ada sangkut-pautnya sama sekali. Jika seseorang melakukan sujud syukur dalam shalat, maka batallah shalatnya. Kecuali jika ia tidak tahu atau lupa, maka shalatnya tidak batal seperti ketika ia lupa dengan menambah sujud dalam shalat.
Semoga sajian ini bermanfaat